Minggu, 29 September 2019

Alat Penjernih Air


Proses penjernihan air sangat membantu orang-orang mendapatkan di banyak tempat. Lewat proses ini, air yang semula kotor dan berkuman jadi aman digunakan bahkan layak dikonsumsi. Hal ini pun kemudian semakin lazim dilakukan, bukan hanya skala besar namun juga secara kecil-kecilan di rumah.
Kelangkaan air saat ini terjadi di banyak tempat, termasuk pula di beberapa wilayah Indonesia.
Mereka yang berada di pelosok harus berjalan berkilometer untuk bisa mendapatkan air.
Itu juga belum tentu bersih dan aman dikonsumsi.
Sementara itu..
Di kota-kota besar, dengan dibangunnya banyak gedung tinggi, jumlah air yang dapat dikonsumsi masyarakat juga ikut berkurang.

Agar bisa menikmati air bersih baik itu mencuci, minum, dan keperluan harian lainnya..
Banyak dari mereka yang harus membeli air per jeriken.
Bila hal ini dilakukan setiap hari, tentu akan membuat pengeluaran rumah tangga jadi boros.
Apakah ada pilihan lain?
Tentu ada! Salah satunya ialah dengan melakukan penjernihan air secara mandiri.
Selain untuk bisa mendayagunakan air, sebenarnya penjernihan air dilakukan untuk tujuan yang lebih penting.
Hal tersebut ialah, kesehatan dan juga keamaan diri serta keluarga.
Mari simak ulasan mengenai tujuan hingga cara melakukan penjernihan air di rumah berikut ini.

Mengapa Proses Penjernihan Air Harus Dilakukan?

Penjernihan Air
Urbanites, air merupakan zat yang sangat rentan dicemari oleh kuman dan berbagai virus.
Jika Anda menggunakan air tercemar untuk mencuci, memasak, mandi, bahkan diminum…
Tentu hal ini akan membahayakan diri jika dilakukan dalam kurun waktu lama.
Ancaman ini memang nampak kecil dan juga tak terlihat, tapi..
Anda perlu tahu ternyata banyak sekali kotoran yang terkandung dalam air tercemar walau ukurannya hanya satu gayung.
Beberapa virus/kuman yang ada di dalamnya antara lain:
Salmonella
Selain di dalam makanan, bakteri salmonella pun dapat terkandung di dalam air.
Apabila seseorang mengonsumsi air yang telah terkontaminasi bakteri ini, maka..
Ia dapat diserang berbagai penyakit seperti dehidrasi, sakit perut, diare, dan juga demam.
Lebih parah lagi, bagian usus orang tersebut bisa saja terkenan infeksi.
E.coli
Urbanites, Anda mungkin tidak mengetahui asal-muasa air yang bermuara di rumah atau sekitarnya.
Bisa saja tadinya air tersebut mengalir dari sebuah kali yang berisikan kotoran hewan dan manusia.
Air yang tidak dijernihkan/dibersihkan itu bisa mengandung bakteri bernama E.coli. yang berasal dari kotoran-kotoran tersebut.
Bila sampai tertelan oleh seseorang dan terinfeksi maka ia pun bisa terjangkit penyakit diare bahkan disertai darah.
Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit mengerikan yang ditimbulkan oleh virus dengan nama serupa.
Selain terkandung di dalam bahan makanan mentah, virus satu ini pun terdapat dari air yang telah terkontaminasi.
Akibatnya..
Seseorang bisa mengalami penurunan fungsi hati.
Penurunan fungsi hati sendiri dapat dikethaui dari gejalan sebagai berikut:
  • Demam dan tubuh terasa sangat lelah;
  • Tidak nafsu makan;
  • Nyeri perut di daerah hati;
  • Kulit perlahan berubah warna menjadi kekuningan.
Mengerikan bukan, Urbanites?

Jernihkan Air Agar Terhindar dari Hal Berbahaya!

Penjernihan air dilakukan dengan tujuan meningkatkan kadar kualitas dari air.
Berbagai macam zat tercemar, kotoran, kuman, dan kandungan berbahaya lainnya…
Dibersihkan dan dieliminasi sehingga dapat kembali dengan baik ke alam.
Bukan hanya itu saja, proses penjernihan air ini pun dilakukan agar nantinya air tersebut aman untuk digunakan.

Proses Penjernihan Air Teknologi Tinggi

Bila Anda tengah bervakansi ke Singapura dan menginap di rumah seorang teman…
Jangan kaget bila ia langsung meminum air dari keran yang ada di dapur!
Ya.. negara ini sudah begitu majunya, bahkan orang-orang pun bisa minum tanpa harus menyaring atau mendidihkan air terlebih dulu.
Hal ini dikarenakan Singapura telah memiliki sistem penyaringan air yang baik.
Sayangnya hal ini belum begitu lazim diterapkan di banyak tempat di Indonesia.
Salah satu cara yang dilakukan Singapura untuk menyediakan air bersih pada masyarakatnya ialah dengan..
Mendaur ulang air bekas konsumsi kemudian disaring kembali menggunakan teknologi canggih yang melibatkan sinar ultraviolet.
Air hasil olahan ini pun dinamai NEWater.
Air NEWater ini kemudian dicampur dengan air yang telah diolah di waduk sehingga dapat disalurkan pada masyarakat untuk diminum.
Dilansir dari megapolitan.kompas.com berjudul Begini Cara Singapura Memperoleh Air Bersih, air yang telah diolah sedemikian rupa tersebut…
Dijamin kemurniannya dan juga sehat untuk dikonsumsi.
Air ini pun tidak berasa sehingga orang yang meminumnya tetap merasa aman.
Nah, saat Anda meminum air dari keran di rumah maupun di tempat umum, tidak perlu khawatir lagi!

Proses Penjernihan Air Teknologi yang Umum Dilakukan

Ada beberapa metode yang sudah umum dilakukan untuk menjernihkan dan air.
Beberapa cara penjernihan air tersebut ialah dengan cara berikut ini:

Menggunakan Pemutih

Pemutihan air kerap dilakukan untuk merubah kondisi air keruh menjadi lebih jernih.
Dilansir dari Wikipedia, diperlukan setidaknya 2,3 gram pemutih bubuk untuk menjernihkan 1.000 liter air.
Cara ini bisa dilakukan hanya untuk air yang kadar cemarannya tidak terlalu tinggi dan juga kekeruhannya tidak parah.
Salah satu bahan yang umum digunakan dalam proses penjernihan air ialah tawas.
Biasanya senyawa ini digunakan untuk menjernihkan air sungai untuk keperluan sehari-hari agar warnanya tidak terlalu keruh.
Tawas yang dibutuhkan untuk menjernihkan 1.000 liter air yang tidak terlalu keruh hanya sekitar 3-5 sendok makan saja.
Sementara itu untuk..
Air yang cukup keruh, diperlukan sekitar 5-8 sendok makan per 1.000 liter air.
Tawas yang digunakan tidak serta merta ditaburkan begitu saja ke dalam air keruh.
Caranya adalah:
  • Campurkan tawas dengan sekitar 5 liter air bersih;
  • Tuangkan cairan tawas ke dalam tempat penampungan air;
  • Aduk-aduk;
  • Diamkan hingga keesokan harinya.

Penjernihan Air Secara Kimia

Penjernihan Air
Proses pernjernihan air dengan cara disinfeksi kimia, umum digunakan untuk air-air di dalam tangki atau sumur.
Banyak bahan yang digunakan untuk proses penjernihan ini antara lain ozon, kuprisulfat, klor, dan yang paling dikenal masyarakat ialah Ca(OCl)2 alias kaporit.
Bukan hanya secara umum di rumah-rumah masyarakat..
Kaporit juga disebut-sebut digunakan PDAM untuk menjernihkan air yang didistribusikan ke masyarakat sebagai air minum.
Nah Urbanites, selain menjernihkan air, apakah Anda tahu fungsi dari kaporit?
Ternyata zat ini juga bermanfaat untuk membasmi bakteri-bakteri yang ada di dalam air.
Hanya diperlukan 1 gram kaporit untuk menjernihkan 100 liter air.
Bila digunakan berlebihan, maka kandungan kimia di dalam air semakin banyak dan tentu berbahaya bagi tubuh.
Sudah banyak yang tahu bahwa kaporit memiliki aroma yang cukup khas.
Cara termudah untuk mengetahui apakah air mengandung kaporit dalam jumlah cukup banyak ialah…
Dari aromanya yang semakin kuat.
Bila air di rumah memiliki ciri seperti itu, hindarilah untuk mengonsumsinya!

Tablet Klorin

Pemurnian air juga dapat dilakukan dengan menggunakan tablet klorin atau yang kerap disebut halazone.
Selain senyawa klorin, orang-orang pun kerap menggunakan
Biarpun harganya cukup mahal namun tablet ini disebut ampuh menjernihkan air dalam jumlah tak terlalu banyak
Perlu dicatat!
Cara penjernihan air seperti ini mengakibatkan air menjadi sedikit memiliki bau.
Bila hal tersebut dirasa dapat ditoleransi, maka air tersebut dapat diminum dengan sebelumnya dididihkan terlebih dulu.

Filtrisasi

Penjernihan Air
Filter atau saringan merupakan teknologi yang cukup canggih namun terjangkau untuk melakukan penyaringan air.
Ada beberapa jenis filter air yang dapat digunakan yaitu UV dan juga keramik.
Saat air masuk ke dalam saringan, bakteri dan juga zat-zat lainnya ditahan menggunakan katalis.
Penjernihan Air dengan Filter Keramik
Material keramik bermanfaat sebagai penyaring air yang sangat baik.
Setelah dilengkapi dengan karbon aktif dan nano silver, material ini dapat dengan ampuh membunuh senyawa mikroorganisme di dalam air.
Tidak hanya itu!
Senyawa kimia berbahaya yang larut dalam air hingga aroma tak sedap pun bisa hilang bila disaring dengan filter ini.
Filter keramik sendiri dapat menyaring dengan baik karena memiliki pori yang kecil.
Diameter pori dari saringan ini pun beragam, tergantung kebutuhannya.
Filter air dengan menggunakan material keramik ternyata…
Banyak dimanfaatkan di negara-negara berkembang yang mengalami kesulitan air bersih.
Program Air dan Sanitasi UNICEF yang digerakkan di sejumlah negara.
Disebutkan bahwa berkat penggunaan filter ini, penyakit seperti diare mengalami penurunan signifikan.
Jumlah bakteri E.coli yang membahayakan tubuh pun dapat berkurang di dalam air setelah mengalami proses penjernihan air dengan filter ini.
Penjernihan Air dengan Filter UV
Seiring berjalannya waktu, teknologi penjernihan air pun semakin baik dan berkembang.
Sekarang ini orang-orang sudah dapat menggunakan filter berteknologi sinar ultraviolet (UV).
Penjernihan air yang menggunakan filter UV disebut sangat aman, sebab..
Gelombang UV yang dipancarkan dapat membunuh 99% kuman yang terkandung di dalamnya.
Selain kuman, mikoorganisme lainnya seperti spora, virus, dan bakteri pun bisa mati dengan paparan gelombangnya.
Ada dua jenis filter penjernihan air dengan sinar UV, yaitu:
  • Low Pressure UV
Filter air UV dengan tekanan rendah (Low Pressure UV) mampu memaparkan gelombang elektromagnetik sebesar 253 nm.
Saringan air dengan lampu berdaya 65 watt mampu menjernihkan air dengan debit 2,5 liter per liter.
Tekanannya yang tergolong rendah menjadikan filter ini lebih cocok digunakan untuk keperluan rumah tangga.
  • Medium Pressure UV
Filter air UV bertekanan sedang (Medium Pressure UV) cocok digunakan untuk industri, sebab..
Mampu memaparkan gelombang elektromagnetik hingga 280 nm.
Filter ini pun cocok untuk menyaring mikroorganisme dengan debit air 170 liter per detik.

Proses Penjernihan Air Skala Rumahan

Menjamin kondisi air baik untuk dikonsumsi maupun kebutuhan lainnya sangat perlu untuk dilakukan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya…
Hal ini harus dilakukan agar kesehatan keluarga dapat lebih terjamin.
Penjernihan air ini bisa dimulai dengan cara yang paling mudah.
Mari pelajari cara penjernihan air di rumah berikut ini.

Merebus Air

Air yang telah disaring sedemikian rupa dapat lebih aman untuk dikonsumsi bila direbus terlebih dulu.
Caranya sangatlah mudah, cukup tuangkan air ke dalam panci lalu didihkan di atas api hingga mendidih.
Setidaknya…
Anda harus merebus air tersebut selama lima menit, dengan begitu bakteri yang terkandung di dalamnya pun akan mati.
Perlu diketahui bahwa proses perebusan ini tidak akan memengaruhi kandungan mineral, benda solid, serta metal di dalamnya.
Jadi, sebelum pastikan bahwa air tersebut sudah disaring dengan baik.

Pulpen UV

Sinar UV sangat dimanfaatkan dalam proses filtrasi air baik skala rumahan maupun industrial.
Penjernihan air dengan UV pun ternyata bisa digunakan dengan sebuah alat lebih kecil berbentuk pulpen.
Dikutip dari Black Point Outdoor, penggunaan pulpen UV benar-benar mudah karena sudah ada panduan yang diberikan.
Singkatnya…
Pulpen UV tersebut hanya perlu dicelupkan ke dalam wadah air dengan jumlah tertentu.
Setelah beberapa saat, maka air di dalam wadah tersebut pun bebas bakteri dan aman untuk dikonsumsi.
Selain untuk rumahan, alat penjernihan air seperti ini juga cocok dibawa ke alam.

Penyulingan Air

Urbanites, apakah Anda pernah mendengar mengenai proses penjernihan air dengan cara penyulingan?
Ya, memang cara ini kerap digunakan dalam proses penjernihan skala besar.
Biarpun begitu, ada cara penyulingan sederhana yang juga bisa dipraktikkan di rumah!
Bahan-bahan yang diperlukan di antaranya ialah:
  • Pemanas air;
  • Pipa atau selang air;
  • Wadah atau botol berukuran besar.
Siklus penyulingan yang juga kerap disebur sebagai destilasi ini ialah:
  • Air terkontaminasi direbus dengan suhu konstan sehingga menghasilkan uap-uap air;
  • Uap Air yang terkumpul tersalur lewat pipa ke dalam wadah penampungan;
  • Air yang terkumpul di dalam wadah bisa dikonsumsi atau digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Biarpun prosesnya memakan waktu yang cukup lama, namun proses penjernihan air ini efektif untuk..
Membunuh berbagai macam bakteri, kandungan metal, mineral, dan juga benda-benda solid lainnya.
Jadi semakin aman bukan, Urbanites?

DIY Penjernihan Air Alami

Penjernihan air dengan menggunakan bahan alami pun kerap dilakukan di rumah-rumah.
Sejak dulu, bahan-bahan yang digunakan pun tidak berubah walau penyaringan ini bisa dikembangkan ke skala yang lebih besar.
Proses penjernihan air dengan saringan alami ini sendiri memanfaatkan bahan-bahan berikut ini:
  • Ijuk;
  • Pasir halus;
  • Batu alam;
  • Kerikil;
  • Arang dari batok kelapa;
  • Sabut kelapa.
Sementara itu..
Diperlukan juga wadah untuk menyusun filter alami ini serta tempat untuk menampung air.
Seluruh bahan tersebut disusun sedemikian rupa sehinga dapat menghasilkan air yang lebih murni dan juga sehat.
Tiap bahan yang digunakan dalam metode penjernihan air ini sendiri memiliki fungsinya.
  • Batu kerikil, batu alam, dan juga sabut kelapa memiliki fungsi untuk menyaring kotoran berukuran besar seperti lumut, daun, atau hewan.
  • Ijuk dan arang berfungsi menyaring serta menghilangkau aroma tak sedap dari air hingga zat tercemar di dalamnya.
Mau membuatnya sendiri di rumah, Urbanites?
Kita coba membuat yang paling mudah dulu, yuk!
Bahan yang perlu Anda persiapkan adalah:
  • Botol plastik bekas yang telah dicuci, potong menjadi dua bagian, gunakan bagian atasnya yang berlubang;
  • Ijuk;
  • Batu kerikil;
  • Arang;
  • Penopang botol;
  • Kain kassa/kain lap/spons;
  • Wadah tampungan air
Cara pembuatan filter penjernihan air sederhana ini ialah sebagai berikut:
  1. Ambil botol yang telah dibagi dua, masukkan kain kassa/kain lap/spons pada bagian paling bawah.
  2. Lanjutkan untuk masukkan ijuk ke dalamnya, tekan-tekan hingga padat.
  3. Masukkan arang dilanjutkan sabut kelapa kemudian tekan kembali hingga memadat.
  4. Tuangkan kerikil ke dalamnya hingga terisi penuh.
  5. Berikan penyangga agar alat penjernihan air sederhana ini dapat berdiri dengan baik.
  6. Tempatkan wadah di bagian bawah mulut botol untuk menampung air yang telah disaring.
Mudah ya?

Contoh Proses Penjernihan Air Hujan Layak Minum

Khawatir bila alat penjernihan air yang Anda buat tidak bisa menghasilkan air yang layak, Urbanites?
Tunggu dulu, jangan sampai Anda berkecil hati dulu sebelum…
Membaca kisah Simon Y. Sanjaya yang berhasil menjernihkan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Dilansir dari ayobandung.com, pria ini telah membuat alat tersebut sejak sekitar tahun 2012.
Ia memaparkan, air di lingkungan rumahnya memiliki kandungan besi yang sangat tinggi sehingga…
Tidak enak untuk dikonsumsi dan berbau sangat kuat.
Akibat kebutuhan air yang semakin tinggi, Simon pun berinisiatif untuk menjernihkan air hujan yang ia tampung sebelumnya.
Ia sendiri membuat penjernih air dengan nano filter ukuran 0,1 mikron kemudian ditambah dengan bantuan sinar UV.
Hasilnya…
Menurut pengecekan hasil Dinas Kesehatan Kota Bandung, air hujan saringan tersebut memiliki pH 7.
Sementara itu angka pH yang aman untuk diminum berkisar antara 6,5 hingga 8,5.

lapisan pelindung dan pengkilap

Kutikula tumbuhan adalah lapisan pelindung pada seluruh sistem tajuk (bagian tumbuhan yang berada di atas tanah) tumbuhan herba yang berfungsi untuk memperlambat kehilangan air dari daun, batang, bunga, buah, dan biji.[1] Tanpa lapisan pelindung ini, transpirasi (hilangnya uap air melalui permukaan tumbuhan) pada hampir semua tumbuhan berlangsung sangat cepat sehingga tumbuhan akan mati.[1] Kutikula merupakan perlindungan terhadap beberapa patogen tumbuhan dan terhdap kerusakan kecil mekanis.[1][2] Kutikula juga penting dalam pertanian karena sifatnya yang menolak dapat digunakan ada berbagai semprotan yang mengandung fungisidaherbisidainsektisida, atau zat pengatur tumbuh.[1] Karena sifat hidrofobik (menolak air) kutikula, sebagian besar formulasi semprotan mengandung deterjen untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga butir semprotan menyebar pada permukaan daun.[1]
Sebagian besar kutikula terdiri dari campuran berbagai macam komponen yang disebut kutin sedangkan sisanya mengandung lilin lapisan penutup dan polisakarida pektin yang menempel pada dinding sel].[1] Kutin merupakan polimer heterogen yang terdiri dari terutama berbagai kombinasi anggota dua kelompok asam lemak, yang satu mempunyai 16 karbon] dan yang satunya memiliki 18 karbon.[1] Lilin kutikula meliputi berbagai hidrokarbon rantai panjang yang juga mempunyai sedikit oksigen.[1] Banyak lilin yaag mengandung asam lemak rantai panjang teresterifikasi dengan alkohol monohidrat rantai panjang, tetapi lilin juga mengandung alkoholaldehida, dan keton berantai panjang bebas.
Jika berbicara mengenai tumbuhan di sekitar kita sobat, baik tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia atau sebaliknya, tentunya  kita juga akan membahas mengenai struktur ataupun jaringan yang terdapat pada pohon tersebut. Atau dengan kata lain, kita juga akan berbicara mengenai bagian –  bagian dari tumbuhan itu sendiri. Dari setiap bagian dari tumbuhan tersebut,
tentunya terdapat beberapa jaringan atau lapisan dan yang terkandung dari suatu bagian dari pohon tersebut dan berhubungan dengan ciri ciri tumbuhan secara umum dan manfaat tumbuhan itu sendiri. Katakan saja daun, nah sobat semua, daun ini tentunya juga memiliki beberapa jaringan atua lapisan yang tentunya memiliki fungsi sendiri – sendiri satu dengan yang lainnya dalam daun tersebut.
Nah sobat semua, salah satu bagian atau struktur dan fungsi jaringan daun tersebut adalah kutikula. Apakah sobat semua sudah pernah mendengar kutikila pada daun tersebut sobat, jika belum yuk sobat silahkan merapat dengan penulis, karena pada postingan kali ini penulis akan menjelaskannya secara terperinci buat sobat semua. Yuk sobat, berikut ini ulasannya untuk anda.
Adapun yang dimaksud dengan Kutikula Pada Daun  adalah sistem pelindung pada seluruh sistem tajuk ( bagian tumbuhan yang berada di atas tanah ). Atau dengan kata lain kutikula merupakan sebutan untuk pelapis luar dari bagian tubuh organisme yang bersifat kuat dan lentur yang berfungsi untuk perlindungan sehingga fungsi fotosintesis pada tumbuhan dan fungsi lainnya dapat berjalan lancar. Kutikula ini sendiri terdapat pada tumbuhan , hewan, jamur maupun manusia. Kutikula pada daun merupakan lapisan yang mengandung zat lilin yang diproduksi oleh lapisan epidermis daun, ujung batang dan bagian –  bagian yang bersentuhan dengan udara yang lainnya. Adapun komponen utama penyusun kutikula adalah kutin dan zat lilin. Kutikula memiliki struktur yang rumit dan juga berlapis –  lapis.
Berikut ini adalah beberapa fungsi kutikula pada daun, yakni sebagai berikut :
  • Sebagai jaringan pada daun yang berfungsi untuk melindungi diri dari efek lingkunagn sekitar yang tidak bersahabat dengannya ( pada tumbuhan di laut yang melindungi diirnya dari rasa asin air laut )
  • Sebagai jaringan pada daun yang berfungsi untuk menolak air agar daun tidak basah, meskioun daun tersebut kena air (  contoh seperti pada daun talas )
  • Sebagai jaringan pada daun yang berfungsi untuk mengurangi uap air dari permukaan tumbuhan
  • Sebagai jaringan pada daun yang berfungsi untuk memperlambat hilangnya air dari daun, batang, bunga bahkan biji pada tumbuhan.
  • Sebagai jaringan pada daun yang berfungsi untuk melindungi daun dari serangan patogen
Lapisan pertama pada kutikula ini merupakan lapisan atau timbuan zat  lilin yang  disebut sebagai lapisna lilin epikutikuler. Sedangkan lapisan berikutna merupakan kutikula yang sebenarnya yang mengandung kutin dan zat lilin. Sedangkan untuk lapisan di bawahnya,
terdiri atas beberapa lapisan kutikula yang tersusun atas selulosa, kutin dan juga zat lilin.  Lapisan pektin pada kutikula ini merupakan lapisan pemisah antara kutikula dengan dinding epidermis . Kutikula pada tumbuhan ini juga sangat berperan penting bagi sistem jaringan pada daun tersebut.
Kutikula apda daun ini bersifat permeable terhadap air dan molekul larut air. Tumbuhan xerofit seperti kaktus biasanya memiliki lapisan kutikula yang tebal untuk kelangsungan hidupnya di lingkungan yang kering. Sedangkan tumbuhan yang berada disekitar air laut memiliki kutikula yang tebal untuk melindungi dirinya dari efek racun dari air garam. 

Sensor cahaya

Sensor cahaya adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Sensor cahaya sangat luas penggunaannya, salah satu yang paling populer adalah kamera digital. Pada saat ini sudah ada alat yang digunakan untuk mengukur cahaya yang mempunyai 1 buah foton saja.
Di bawah ini adalah jenis-jenis sensor cahaya, di antaranya:

Kamis, 26 September 2019

Pengertian Sel Surya (Solar Cell) dan Prinsip Kerjanya

Pengertian Sel Surya (Solar Cell) dan Prinsip Kerjanya – Sel Surya atau Solar Cell adalah suatu perangkat atau komponen yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip efek Photovoltaic. Yang dimaksud dengan Efek Photovoltaic adalah suatu fenomena dimana munculnya tegangan listrik karena adanya hubungan atau kontak dua elektroda yang dihubungkan dengan sistem padatan atau cairan saat mendapatkan energi cahaya. Oleh karena itu, Sel Surya atau Solar Cell sering disebut juga dengan Sel Photovoltaic (PV). Efek Photovoltaic ini ditemukan oleh Henri Becquerel pada tahun 1839.
Arus listrik timbul karena adanya energi foton cahaya matahari yang diterimanya berhasil membebaskan elektron-elektron dalam sambungan semikonduktor tipe N dan tipe P untuk mengalir. Sama seperti Dioda Foto (Photodiode), Sel Surya atau Solar Cell ini juga memiliki kaki Positif dan kaki Negatif yang terhubung ke rangkaian atau perangkat yang memerlukan sumber listrik.
Pada dasarnya, Sel Surya merupakan Dioda Foto (Photodiode) yang memiliki permukaan yang sangat besar. Permukaan luas Sel Surya tersebut menjadikan perangkat Sel Surya ini lebih sensitif terhadap cahaya yang masuk dan menghasilkan Tegangan dan Arus yang lebih kuat dari Dioda Foto pada umumnya. Contohnya, sebuah Sel Surya yang terbuat dari bahan semikonduktor silikon mampu menghasilkan tegangan setinggi 0,5V dan Arus setinggi 0,1A saat terkena (expose) cahaya matahari.
Saat ini, telah banyak yang mengaplikasikan perangkat Sel Surya ini ke berbagai macam penggunaan. Mulai dari sumber listrik untuk Kalkulator, Mainan, pengisi baterai hingga ke pembangkit listrik dan bahkan sebagai sumber listrik untuk menggerakan Satelit yang mengorbit Bumi kita.

Struktur Dasar dan Simbol Sel Surya (Solar Cell)

Berikut ini adalah Struktur Dasar, Bentuk dan Simbol Sel Surya (Solar Cell).
Pengertian Sel Surya (Solar Cell) dan Prinsip Kerjanya

Prinsip Kerja Sel Surya (Solar Cell)

Sinar Matahari terdiri dari partikel sangat kecil yang disebut dengan Foton. Ketika terkena sinar Matahari, Foton yang merupakan partikel sinar Matahari tersebut meghantam atom semikonduktor silikon Sel Surya sehingga menimbulkan energi yang cukup besar untuk memisahkan elektron dari struktur atomnya.  Elektron yang terpisah dan bermuatan Negatif (-) tersebut akan bebas bergerak pada daerah pita konduksi dari material semikonduktor. Atom yang kehilangan Elektron tersebut akan terjadi kekosongan pada strukturnya, kekosongan tersebut dinamakan dengan “hole” dengan muatan Positif (+).
Daerah Semikonduktor dengan elektron bebas ini bersifat negatif dan bertindak sebagai Pendonor elektron, daerah semikonduktor ini disebut dengan Semikonduktor tipe N (N-type). Sedangkan daerah semikonduktor dengan Hole bersifat Positif dan bertindak sebagai Penerima (Acceptor) elektron yang dinamakan dengan Semikonduktor tipe P (P-type).
Di persimpangan daerah Positif dan Negatif (PN Junction), akan menimbulkan energi yang mendorong elektron dan hole untuk bergerak ke arah yang berlawanan. Elektron akan bergerak menjauhi daerah Negatif sedangkan Hole akan bergerak menjauhi daerah Positif. Ketika diberikan sebuah beban berupa lampu maupun perangkat listrik lainnya di Persimpangan Positif dan Negatif (PN Junction) ini, maka akan menimbulkan Arus Listrik.

Rangkaian Seri dan Paralel Sel Surya (Solar Cell)

Seperti Baterai, Sel Surya juga dapat dirangkai secara Seri maupun Paralel. Pada umumnya, setiap Sel Surya menghasilkan Tegangan sebesar 0,45 ~ 0,5V dan arus listrik sebesar 0,1A pada saat menerima sinar cahaya yang terang. Sama halnya dengan Baterai, Sel Surya yang dirangkai secara Seri akan meningkatkan Tegangan (Voltage) sedangkan Sel Surya yang dirangkai secara Paralel akan meningkatkan Arus (Current).
Baca juga : Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel Baterai.
Rangkaian Seri dan Paralel Sel Surya

Hipertensi dan hipotensi

Pengertian Hipertensi tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapa...